Friday, November 7, 2025

Makna Harta dalam Kehidupan: Ibarat Air yang Mengalir

          


         Harta atau uang dapat diibaratkan seperti air. Air pada dasarnya adalah sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk. Namun, ketika air dibiarkan menggenang tanpa aliran, lama-kelamaan ia akan menjadi keruh, berbau, bahkan menjadi sarang penyakit. Sebaliknya, air yang terus mengalir akan memberikan manfaat besar bagi lingkungan di sekitarnya. Ia menyuburkan tanah, menumbuhkan tanaman, memberi kehidupan bagi hewan, dan menjadi berkah bagi siapapun yang merasakan manfaatnya.

Begitu pula dengan harta manusia. Bila harta hanya ditimbun untuk kepentingan pribadi tanpa digunakan atau dibagikan, maka harta itu akan kehilangan nilai hakikinya. Ia tidak lagi menjadi alat untuk menebar kebaikan, melainkan justru menjadi sumber keserakahan dan ketimpangan sosial. Dalam pandangan ekonomi, harta yang tidak berputar menyebabkan terhambatnya peredaran uang dalam sistem circular flow of income. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip bahwa uang harus terus berputar dari satu tangan ke tangan yang lain, agar roda ekonomi berjalan lancar. Ketika banyak orang hanya menimbun dan enggan membelanjakan atau berderma, maka aliran ekonomi menjadi tersendat dan pada akhirnya menimbulkan ketimpangan di masyarakat.

Dalam Islam, hal ini sudah dijelaskan secara bijaksana. Agama tidak hanya memerintahkan manusia untuk mencari rezeki dengan cara yang halal, tetapi juga mengatur bagaimana harta itu sebaiknya digunakan. Zakat, infak, dan sedekah adalah instrumen yang dirancang bukan hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai mekanisme sosial yang menjaga keseimbangan ekonomi. Melalui zakat dan sedekah, harta tidak menumpuk di tangan segelintir orang saja, melainkan mengalir kepada mereka yang membutuhkan. Dengan begitu, ekonomi masyarakat menjadi lebih hidup, rasa keadilan tumbuh, dan kesejahteraan bersama dapat tercapai.

Selain itu, dari sisi spiritual, berbagi harta juga menjadi wujud nyata rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Saat kita mengeluarkan sebagian harta kita dijalan kebaikan, bukan berarti harta kita berkurang, melainkan justru bertambah dalam bentuk keberkahan. Hati menjadi lapang, hubungan antar manusia menjadi erat, dan rasa peduli sosial semakin tumbuh. Seperti halnya air yang mengalir memberikan kehidupan bagi alam, harta yang disalurkan kepada orang lain juga memberikan kehidupan baru bagi banyak hati yang membutuhkan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa harta sejatinya bukan untuk ditimbun, melainkan untuk diputar dan dimanfaatkan. Semakin sering kita mengalirkannya melalui sedekah, zakat, atau berbagai bentuk kebaikan lainnya, maka semakin besar pula manfaat yang dihasilkan, baik secara ekonomi maupun spiritual. Hidup yang berkah bukan diukur dari seberapa banyak harta yang kita simpan, melainkan dari seberapa banyak kebaikan yang kita sebarkan melalui harta tersebut.

Oleh : Alifya




Previous Post
Next Post

0 comments: