Sunday, October 15, 2023

Hilangnya Etika


     Etika. Mungkin saat mendengar kata etika, yang terlintas di pikiran kita adalah tata krama bersosial atau adab sopan dan santun. Sebenarnya hal tersebut tidaklah salah karena memang ada beberapa orang yang menganggap bahwa etika itu adalah sopan santun.

Bahkan di kehidupan sehari hari kita tidak bisa lepas dari konteks etika. Dimulai dari perilaku baik atau buruk orang disekitar kita, Entah dalam lingkungan keluarga atau bahkan lebih luas lagi. Dalam kata lain etika juga bisa diungkapkan sebagai moral. Moral sendiri adalah ajaran tentang perilaku hidup seseorang, baik dari pandangan agama atau pandangan hidup. Moral memiliki makna yang berbeda-beda tergantung keadaan suatu daerah tertentu. Karena moral dipengaruhi oleh adat, budaya, agama, norma kesusilaan, serta hukum yang berlaku di daerah tersebut.

Etika bahkan dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman. Etika di dunia itu digerus oleh waktu dan pasti akan hilang kapan saja. Contoh kecilnya adalah banyaknya anak muda yang berbicara sesuka hati mereka. Mereka tidak mempertimbangkan dampak yang akan terjadi. Anak-anak muda berbicara sesuka hati karena mereka berpikir bahwa sebesar apapun dampak yang terjadi di media sosial, tidak akan mempengaruhi kehidupan nyata pemuda tersebut. Mungkin beberapa dari mereka ada yang merasa puas jika ada masyarakat yang terpengaruh oleh opininya.

Semua berita yang terjun dalam media sosial tidak dapat kita percayai seluruhnya. Karena ada kemungkinan besar itu adalah berita hoax. Hoax sendiri menurut KBBI adalah berita atau cerita bohong yang tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Dari tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebab moral yang semakin menurun adalah adanya kebebasan bicara di media sosial tanpa didasari memikirkan dampak negatif bagi orang yang menerimanya.


Oleh: Alip Ya.


Friday, February 3, 2023

Nriman



 “ان لم تكن علي غضب فلا ا بالى”

“Asal engkau tak marah, Ya Allah..Aku tak peduli”

Mungkin kalimat itulah yang dapat mengungkapkan bahwasanya Allah adalah segalanya, bagaimana tidak? Kalimat yang berarti; “ Asal engkau tak marah, Ya Allah..Aku tak peduli.” engkau tetap cinta kepadaku, tetap sayang kepadaku Ya Allah. Aku tak peduli, mau aku mati, mau aku miskin, mau aku di jauhi semua orang, mau aku disakiti semua orang, Aku tak peduli..!! Dan itulah yang dinamakan Ridho.

Ridho dari Allah adalah karunia terbesar, dan kita tidak akan dapat ridho Allah sebelum kita ridho dengan apa yang Allah takdirkan kepada kita. Jadi tak usah banyak minta Ridho, namun sibukkanlah dirimu untuk meridhoi apa yang Allah takdirkan kepadamu. Hal ini selaras dengan firmanNya

"راضية مرضية"

Rodhiyatan dulu baru Mardhiyah, bukan mardhiyatan dulu. Jadi ridholah atas segala sesuatu yang Allah takdirkan kepadamu, seburuk apapun itu, terima asal Allah tidak marah. Maka Ridho Allah akan turun dengan sendirinya kepadamu. Dan jangan sekali-kali kamu mencari Ridho manusia, karena tak akan pernah tercapai.

Kalimat di atas tadi adalah sabda kanjeng Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam sewaktu beliau Kembali berdakwah dari thoif, yang mana waktu itu beliau dilempari batu, diejek, hingga beliau berdarah-darah. Lalu beliau menengadahkan tangan mencegah agar darah beliau tidak menetes ke bumi, karena satu darah jatuh ke bumi, azab Allah akan turun. Kemudian sahabat beliau berkata “Ya Rasulallah, berdo’alah agar Allah Menumpas mereka!!” Lalu di jawab oleh Kanjeng Nabi Muhammad:

“اللهم اهد قومي فانهم لا يعلمون” 

Masya Allah…!! Lalu beliau mengadu kepada tuhannya Rabbil Alamiin dengan bercucuran air mata:

اللهم إليك أشكو ضعف قوتي ، وقلة حيلتي ، وهواني على الناس ، أرحم الراحمين ، أنت أرحم الراحمين ، إلى من تكلني ، إلى عدو يتجهمني ، أو إلى قريب ملكته أمري ، إن لم تكن غضبان علي فلا أبالي ، غير أن عافيتك أوسع لي ، أعوذ بنور وجهك الذي أشرقت له الظلمات ، وصلح عليه أمر الدنيا والآخرة ، أن تنزل بي غضبك ، أو تحل علي سخطك ، لك العتبى حتى ترضى ، ولا حول ولا قوة إلا بك

“Ya Allah, hanya kepada-Mu aku mengadukan lemahnya kekuatanku, dan sedikitnya upayaku, serta hinanya diriku di hadapan manusia. Ya Arhamar-Rahimin, Engkau adalah Rabbnya orang-orang yang lemah dan juga Rabbku. Kepada siapa Engkau serahkan diriku?, kepada orang jauh yang menerimaku dengan muka masam, ataukah kepada musuh yang menguasai urusanku?. Jika tidak ada kemurkaan-Mu terhadapku, maka aku tidak peduli. Akan tetapi, ampunan-Mu lebih luas bagiku (daripada kemurkaan-Mu). Aku berlindung dengan cahaya wajah-Mu, yang engkau hapus segala kegelapan dengan terbitnya (cahaya-Mu), dan Engkau perbaiki urusan dunia dan akhirat dengan baik di atasnya. Hanya untuk-Mu segala kerelaan hingga Engkau ridla. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali bersama-Mu.”

Itulah pengaplikasian ridho sebenarnya yang Rasulullah contohkan kepada kita, jika engkau ridho akan ketetapan Allah kamu pun akan hidup dengan Bahagia, seperti yang dikatakan imam Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al-Haddad dalam syairnya:

إن ترض بالمقسوم عشت منعما # و ان لم تكن ترض به عشت في حزن

“Jika engkau selalu Ridho atas apa yang sudah menjadi bagianmu sungguh engkau akan hidup dalam kenikmatan, jika engkau tidak Ridho atas bagianmu maka engkau akan hidup dalam kesedihan.”

Walhasil, jadikanlah keridho’an Allah sebagai parameter mu Ketika akan bertindak apapun. Lakukanlah berbuatlah sesukamu, Asalkan Allah tak marah, asalkan Rasulullah tetap mencintaimu. Takun ‘Aghnan Naas. Maka kamu akan jadi orang yang paling berkecukupan. 

اللهم اجعلنا شاكرين لنعمك راضين بقضائك متلذذين بذكرك وطامعين برضاك اللهم إنا نسألك أياما مبشرة وهموما راحلة وقلبا مطمئنا

Oleh: Fiki Ishbahul Haq.

Friday, November 25, 2022

R.I.P Earth

 


Belakangan ini cuaca ekstrem sering melanda wilayah di berbagai negara, termasuk wilayah Indonesia, global warming atau pemanasan global menjadi masalah yang terus terjadi; suhu sangat panas, curah hujan tinggi, angin kencang, iklim yang terus berubah-ubah dan tidak menentu menjadi salah satu sumber bencana alam yang terus meningkat.

Tak bisa dipungkiri faktor alam memang sangat berpengaruh terhadap meningkatnya trend bencana yang terjadi, akan tetapi faktor manusia juga tak kalah berpengaruh dalam rusaknya lingkungan seperti banyaknya sampah atau limbah yang dibuang ke sungai sehingga bisa menyebabkan banjir, banyaknya pengendara motor maupun mobil sehingga dapat menyebabkan pencemaran udara bahkan merusak lingkungan atau sumber daya alam dan masih banyak lagi karena itu Allah pernah berfirman: 

ظهر الفساد في البر والبحر بما كسبت ايدي الناس ليذيقهم بعد الذي عملوا لعلمهم يرجعون (الروم: ٤١)

Artinya: Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar.(Ar-Rum: 41).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa kerusakan di bumi disebabkan oleh manusia alias oknum tertentu, contoh sederhananya yaitu banyak oknum yang gemar membuang sampah sembarangan padahal sudah disiapkan tempat sampah sehingga aliran sungai terhambat lalu saat musim hujan tiba air sungai meluap dan menyebabkan banjir.

Selain itu di era revolusi industri seperti sekarang banyak penggunaan kendaraan motor maupun mobil dan penggunaan alat-alat elektronik yang berlebihan, karena itu dampaknya sangat berpengaruh terhadap suhu bumi peristiwa ini disebut dengan pemanasan global atau global warming. Maka dari itu saya mengajak kalian semua untuk menjaga bumi tercinta ini yang notabenenya sebagai tempat tinggal kita, agar bumi ini masih tetap hijau sehingga kita dapat beribadah kepada Allah dengan khusyuk untuk mencapai kehidupan yang abadi. Sekian dari saya terima kasih.

Oleh: Rafi Ariq.



Sunday, November 13, 2022

Peringatan Harlah Ponpes Al-Fattah

         Rabu, 9 November 2022 M, Pondok Pesantren Putra Al-Fattah mengadakan acara maulid akbar untuk memperingati  Haul Habib Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi, Harlah Majelis Anwarul Mushthofa, dan Harlah Ponpes Al-Fattah. Santri Al-Fattah sangat gandrung menyambut acara tersebut. Semuanya sangat maksimal menyambutnya.

        Pagi-pagi sekali, semua santri yang selesai setoran AL-Qur'an kepada Abuya Ahmadi Abdul Fattah langsung berbondong-bondong ke Ndalem Wetan (sebutan kami untuk Aula Majelis Anwarul Mushthofa). Semuanya dibersihkan hingga kinclong. Mulai dari tempat untuk tamu-tamu di Aula Majelis ataupun Ndalem wetan bagian belakang untuk Mas Rozaq dan kawan-kawan yang mengurusi Sound, Live, dan kawan-kawannya. 

        Sebelum Maghrib, semuanya sudah siap. Mic dicek, bagus, jelas. Live dicek, HD. Mantap lah. Benar-benar luar biasa. Para santri benar-benar bungah menyambut acara.

Pembacaan Rotib Al-Haddad

        Ba'da Maghrib, setelah sholat yang diimami Mas Rafly, pembacaan Rotib Al-Haddad yang dipimpin Mas Adib, dan Tartibul Fatihah yang dipimpin Mas Ariq. Santri-santri Al-Fattah yang berada di dalam Aula Majelis memang tidak terlalu banyak, selain karena tugas mereka banyak, kami lebih mengutamakan tamu. Memang seharusnya begitu bukan?

Pembacaan Do'a Manaqib

        Acara dilanjutkan dengan pembacaan Manaqib yang dibagi pada santri yang berada di dalam Aula Majelis. Pembacaan Manaqib untuk memperingati Haul Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani yang juga digabung. Mas Wafiq yang mengawali dengan pembacaan hadroh dan juga membacakan do'a Manaqib dengan suaranya yang merdu.

Pembacaan Maulid

     Lantas, puncak acara dari itu semua, pembacaan Maulid SimtudDurror yang dipimpin oleh Gus Aniq, dengan backing Vokal, Mas Arif, Mas Wafiq, Mas Ariq, Mas Ardi, dan Mas Nabil. Al-Habib Muhammad bin Husein bin Anis Al-Habsyi, Al-Habib Abdurrohman Al-Jufri, Al-Habib Ali As-Segaf, Habib Fadhil Al-Atthos juga menyempatkan rawuh pada acara, membuatnya semakin luar biasa.

 
Pembacaan Do'a Maulid

    Tak terasa, maulid yang begitu syahdu tersebut sudah sampai pada fasal terakhir. Hingga akhirnya, Habib Muhammad bin Husein pun membaca do'a yang diamini segenap jama'ah. Tidak berhenti di situ, beliau - Al-Habib Muhmmad bin Husein - pun memberikan tausiyah kepada kami semua. Tentang kemuliaan Rasulullah, juga tentang sifat Rasulullah yang selalu melihat kebaikan untuk menghilangkan keburukan. Mauidhoh yang lebih full bisa dilihat di sini. Sekalian ngalap barokah!

Penanda Tanganan Prasasti

       Setelah acara selesai, acara diakhiri dengan penanda tanganan prasasti yang dilaksanakan diTeras Ndalem. Dan, Alhamdulillah, kami semua para santri sempat mengalap barokah dengan bersalaman kepada beliau-beliau. Kecuali yang pilek dan batuk, juga yang gudiken.

Monday, October 31, 2022

Potret MSS

        30 Oktober 2022 M, Kota Santri kembali mengadakan acara MMBS setelah dua tahun diliburkan karena corona yang datang. Seperti acara-acara MMBS sebelumnya, acara itu dimulai dengan lor alun-alun sebagai start sekaligus finishnya. Di sana, sudah dibuatkan macam gapura ketika lomba.

Katanya, tahun ini, istilah MMBS yang berkepanjangan Mlaku-Mlaku Bareng Santri, diganti dengan istilah MSS yang berupa singkatan dari Mlampah Sareng Santri. Yah, sama saja sih, hanya saja bahasanya yang berubah kromo, lebih santun dan halus. Dan seharusnya santri pun seperti itu. 

Akan tetapi, seorang guru pernah menyumbang pertanyaaan di dalam kepala, “Kenapa namanya MMBS, Mlaku-Mlaku Bareng Santri. Padahal, semuanya yang mlaku-mlaku kan santri. Lantas, kalau dinamai bareng, berarti ada pihak yang gak santri dong.”

Alamak. Benar juga. 

Namun, ketika mengikuti acara besar itu, berada di dalam barisan yang katanya santri, rasa itu muncul, bahwa kalau kudus menamainya dengan MMBS atau MSS sudah benar. Karena, seperti yang dikatakan sang guru, tidak semua - bahkan mayoritas - yang berbaris jalan-jalan di sana bersikap tidak seperti santri.

        Apa itu santri? 

Jadi, apakah mayoritas di sana seperti definisi di atas? Mungkin tidak. Mayoritas santri yang ikut ke simpang tujuh punya tujuan cuci mata. Nah, bukannya menjauhkan diri dari maksiat, tapi malah menghampiri. Ada juga yang memeriahkan dengan melempar potongan kertasyang mengotori di mana-mana, juga dengan Smoke Bomb yang membuat alun-alun macam tragedi Kanjuruhan. Apakah itu hal kebaikan? Tentu tidak. Lha wong sebenarnya sudah dilarang petugas. Lantas, apa yang berjalan-jalan itu senang? Oh, iya. 

Suasana MSS

   Jadi, apakah barisan itu santri? Silahkan tanya diri sendiri!


*Komentar Kaji tentang acara Mlampah Sareng Santri


Sunday, October 16, 2022

ENAK NGGAK SI MONDOK?



Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan teman-teman saya saat saya pulang kerumah, entah karena basa-basi atau apa, atau mereka ingin mondok juga mungkin, bisa jadi sekarang saya akan coba jawab pertanyaan mereka tentang “APAKAH MONDOK ITU ENAK?”


Bagi mereka yang menganggap mondok itu nggak enak, nggak bisa main hp lah, nggak bisa ketemu orang tua lah, cailahhh, mereka hanya orang yang belum merasakan enaknya hidup di pondok men, jadi bagi teman-teman yang ingin mondok, jangan berkecil hati dulu karena omongan-omongan mereka. Karena hidup di pondok itu sangatlah enak dan melatih kita menjadi kader-kader masyarakat.


“Ahh, yang bener kangg..?” saya jawab “Ho’oh tenann” :D


So, sekarang? apa yang membuat kita sehati mengatakan bahwa hidup di pondok itu enak & melatih kita menjadi kader-kader masyarakat?


1.Melatih hidup mandiri

Nah, poin pertama ini pasti akan dirasakan oleh santri-santri baru ketika masuk pondok, pada awalnya kita pasti akan merasa kesulitan mandiri karena sering tergantung pada ortu kita saat di rumah, baik ketika mencuci pakaian(Eh, kalo saya sih sering laundry, hehe :D), mencuci piring, dll. Nah, walaupun begitu, lama-kelamaan rasa berat akan hilang jika kita ikhlas & berniat khidmah. Nah, ketika kita sudah ikhlas & berniat khidmah, kita akan mendapat yang namanya barokah.


البركة زيادة الخير

“Barokah adalah bertambahnya kebaikan”


Kebaikan disini kamu dapatkan karena kamu sudah ikhlas dan berniat khidmah, dan kamu bisa nikmati manfaatnya, mulai kamu bisa menikmati hidup enak di pondok, ilmu masuk dengan mudahnya dan masih buanyak lagi.


2.Melatih mental berani dalam bermasyarakat


Untuk kamu yang awalnya suka malu-malu kucing, kurang bersosialisasi, maka di pondok kamu akan dilatih untuk menjadi berani tampil didepan umum. Nah, metode pengembangan speak up dipondok sendiri itu bermacam-macam, mulai dari khitobah bahasa arab, memimpin tahlil, bahkan memimpin wiridan setelah sholat. Tujuan diadakannya kegiatan seperti itu tentu saja untuk mengembangkan potensi & mental santri agar siap terjun dalam masyarakat.


3.Sarana pengembangan IPTEK.


Pada poin ketiga ini, mungkin masih jarang ada di pondok salaf, tapi sebagian besar pondok modern & khalaf ada yang sudah banyak mengembangkan potensi IPTEK santri-santri mereka. Di pondok saya sendiri, kami dituntut mempelajari pengembangan IPTEK, mulai belajar menulis surat di microsoft, menghitung uang dengan excel, bahkan coding menggunakan google spreadsheet. Nah, untuk kamu yang pengen mondok dengan paket lengkap seperti itu, kamu bisa mendaftar di pondok Al-Fattah melalui link berikut. Pendaftaran Pondok


Pamflet Seleksi Calon Santri
Ponpes Al-Fattah Kudus


    Nah, itulah sedikit tentang serba-serbi pondok yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat dannn see you next time :D


Oleh: M. Wafiqul H.





Sunday, October 9, 2022

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wa Sallam 1444 H.


 

Acara Maulid Oleh Para Santri


            Di pondok pesantren pesantren putra Al-Fattah yang semula kegiatan setiap ba'da maghrib diisi dengan kajian-kajian kitab oleh para masyayikh, khusus di bulan maulid ini diisi dengan pembacaan maulid Nabi.

            Dimulai malam pertama hingga ke-dua belas, selepas sholat jamaah maghrib beserta wiridannya (Ratib Al-Haddad dan Tartibul fatihah). Serangkaian acara maulid pun dimulai.

Mas Ishbah Menyampaikan Mauidloh


            Sesuai petugas-petugas yang telah ditentukan oleh departemen pendidikan, dan semua melaksnakan tugasnya masing-masing. Diawai dengan hadroh fatihah, kemudian sebelum lanjut pembacaan maulid, diisi dengan pembacaan Dalail Al-Khoirot dan mauidloh yang disampaikan oleh mas-mas mudabbir yang bergantian setiap malamnya. Lalu pembacaan kitab maulid Simtud Duror, Burdah, Al-barzanji, Diya'ul Lami', dan Badrul Qomarain.

Agus Aniq bersama Al-Habib Muhammad Al-Hinduan


            Dan tibalah puncak maulid, yakni tanggal 12 Rabiul Awal. Di hari ini pembacaan maulid di laksanakan sebanyak Tiga kali, yaitu ba'da maghrib di Aula Majelis, tengah malam di dalem Pengasuh, Dan ba'da dluhur di Aula Majelis yang dihadiri oleh Al-Habib Muhammad bin Al-Habib Abdul Qadir Al-Hinduan dari Kota ukir, Jepara. 

Friday, October 7, 2022

Hari Raya Tidak Cuma Dua Kali



             Semua orang pasti tahu bahwa ada dua hari raya, yaitu hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Namun, sebenarnya masih ada satu lagi hari raya, yaitu tanggal 12 Rabiul Awwal, karena pada tanggal tersebut, kekasih kita Nabi Muhammad Sholallahu alaihi wassalam. dilahirkan di kota Makkah Al- Mukarramah.

Seperti yang kita lakukan di hari raya Idul Fitri dan Idul Adha yaitu merayakanya, dan menyambutnya dengan penuh rasa bahagia. Di bulan Rabiul  Awwal juga harus kita rayakan dengan cara mengikuti kegiatan maulidan di masjid-masjid, membaca siroh nabi, mendengarkan ceramah tentang siroh nabi dan lain lain.

Nah, kalau di Pondok Pesantren Putra Al Fattah Kudus, kami menyambutnya dengan menyelenggarakan acara maulidan setiap ba’da Maghrib diikuti oleh semua santri. Rangkaian acaranya adalah mauidhoh tentang Rasulullah Sholallahu alaihi wassalam.  Oleh Mas-Mas  Mudabbir diiringi pembacaan Dalailul Khoirot oleh sebagian santri kemudian dilanjut dengan pembacaan kitab maulid Simtudduror atau Al barzanji atau Dhiyaul Lami atau Badrul Qomaroin, sesuai dengan urutan yang sudah ditetapkan oleh departemen pendidikan.

Sebagai penutup, Ayo kita rayakan bulan Rabiul awwal ini supaya menambah rasa mahabbah kita kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam dan menjadi syi’ar agama Islam.

Sekian, Terima kasih

Oleh: Abid Y.


Saturday, September 24, 2022

Milad Abuya dan Kenang Muh

     Senin malam kemarin, saat seluruh Mas Mudabbir dan beberapa grup rebbana Pondok ikut ke Majlis di Rumah Mas Ulil, santri santri yang tersisa di pondok tentu tidak tinggal diam, ndomblong begitu saja ditinggal. Di pondok tetap ada kegiatan, karena itu lah tugasnya Departemen Pendidikan. Nah, biasanya diisi dengan Khataman, namun kali ini, diniati untuk nanti Malem Sabtu.

    Jumu'ah Malam, 23 September, menjelang Sabtu, 24 September, seluruh santri Pondok Pesantren Putra Al-Fattah bersama sama menuju teras ndalem, dengan kaki berjinjit, tidak boleh berisik. Mas Rangga selaku Alumni yang sudah mulai sibuk dengan Kuliahnya pun menyempatkan diri untuk acara ini. Yah, dia memang juga poin penting dalam acara nanti di Ruang Tamu Ndalem.

Senyum memukau Abuya saat mendapat suprise
    Acara apa sih?

    Tanggal 23 September adalah milad Abuya, dan tahun ini adalah yang ke-70. Sedangkan hari selanjutnya, tanggal 24 September adalah sanah helwah dari Kenang Kun Muhammada yang menggemaskan, yang tahun ini adalah peringatan umurnya naik ke angka 2. Namun, acara tidak hanya berhenti di situ. Penghaturan Buku Biografi Abuya Ahmadi Abdul Fattah yang digarap oleh INSAF43 juga dilaksanakan pada malam itu. Karena alasan itulah Mas Rangga ikut acara penting ini.

Peniupan lilin Abuya dan Kenang Muh
    Acara dimulai dengan santri santri yang sudah mulai berkumpul di teras Ndalem, tanpa kebisingan. Lantas, ketika pintu Ndalem sudah dibuka, kami semua - sebagian sih, sebagian yang tidak muat berada di teras. Para santri masuk ke dalam Ruang Tamu sambil mendendangkan Syair Mabruk Alfa Mabruk. Abuya yang diberi suprise tersenyum bahagia, apalagi kami yang dapat menyaksikan senyuman memukaunya.

    Kemudian, berbagai makanan dan hadiah diletakkan di atas meja. Ada Mc Domald, Nasi Tumpeng yang ada ucapan selamat dan foto Abuya dan Kenang Muh, ada juga Jahe Tolok, dan lainnya yan luar biasa. Mungkin beberapa sampai ngiler melihatnya.

Mas Wafiq mewakili para santri

    Acara dilanjutkan dengan Mas Wafiq yang menjadi perwakilan seluruh santri untuk memberikan ucapan selamat kepada Abuya, mendo'akan umur panjang, dan lain lainnya.  Tak lupa, Mas Wafiq juga memberikan selamat sanah helwah kepada Kenang Kun Muhammada. Mas Wafiq juga mendo'akan yang diamini seluruh orang di situ, supaya Kenang Muh menjadi anak yang sholih, berbakti, dan bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, bahkan negara. Amiinnn......


 Tak berhenti di situ, seperti yang diceritakan di awal, do'a khataman pun dibacakan oleh Mas Faizunnas, sang Abdi. 
Abuya pun juga sama, Beliau mendo'akan kami, juga keluarga kami supaya berumur panjang dan berkah.

   Acara masih berlanjut dengan Mas Ulin Wildan yang mewakili seluruh angkatannya untuk mengutarakan Penghaturan Buku Biografi Abuya, lantas disambung dengan Mas Atho' yang Menghaturkan Buku tersebut kepada Abuya.

    Sebelum para santri dibubarkan, Ummi Muthi' dan Mbak Nyai Mau'nah mengambil sedikit dari Nasi Tumpeng itu, dan sisanya diberikan kepada para santri untuk dimakan bersama sama. Namun, para santri juga mendapat Roti Gedhe, Bakso Bakar, Martabak Bandung.