Friday, July 25, 2025

Ringkasan Mauidhoh Abah KH. Aniq Muhammad Makki, B. Sc., MA. Pada Acara Haul Mbah Panggung

Allah itu menyebarkan dan barakahnya kepada orang-orang mulia, khususnya para wali. Rahmat dan barakah yang Allah titipkan kepada para wali itu bukan hanya ketika para wali itu masih hidup, bahkan ba‘da al-wafat pun itu masih bisa diambil barakahnya. Dijelaskan di dalam kitabnya Syaikh Ihsan Jampes yaitu kitab 'سِرَاجُ ٱلطَّالِبِينَ عَلَىٰ مِنْهَاجِ ٱلْعَابِدِينَ', beliau menukil kalam Syaikh Ahmad Zaini Dahlan:

.قَدْ صَرَّحَ كَثِيرٌ مِنَ الْعَارِفِينَ أَنَّ الْوَلِيَّ بَعْدَ وَفَاتِهِ تَتَعَلَّقُ رُوحُهُ بِمُرِيدِيهِ، فَيَحْصُلُ لَهُم بِبَرَكَتِهِ أَنْوَارٌ وَفُيُوضَاتٌ

"Orang-orang yang sudah mencapai maqām ma‘rifat terhadap Allah itu berkata: para wali itu ketika sudah wafat justru ikatan batinnya terhadap murid-muridnya itu lebih kuat daripada ketika beliau-beliau masih hidup."

Maka tidak aneh, sering terjadi seorang kiai, seorang wali yang sudah wafat, kemudian nurnya atau berkah bisa dirasakan oleh murid-murid beliau. Di dalam kalamnya Al-Imam ‘Abdullah bin ‘Alawi al-Ḥaddad, beliau dengan jelas berkata demikian:

.ٱلْوَلِيُّ يَكُونُ إعْتِنَاؤُهُ بِقَرَابَتِهِ وَاللَّائِذِينَ بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِ أَكْثَرَ مِنِ ٱعْتِنَائِهِ بِهِمْ فِي حَيَاتِهِ

Artinya: para wali itu ketika sudah meninggal, justru perhatian mereka atau didikan mereka dari alam barzakh lebih kuat daripada ketika beliau-beliau masih hidup di dunia. Kenapa? Karena:

.لِأَنَّهُ كَانَ فِي حَيَاتِهِ مَشْغُولًا بِٱلتَّكْلِيفِ، وَبَعْدَ مَوْتِهِ طُرِحَ عَنْهُ ٱلْأَعْبَاءُ وَتَجَرَّدَ

Para wali-wali itu ketika masih hidup, kesibukan dunia mereka banyak, apalagi ruhnya masih nyambung dengan jasad, maka jarang sekali ada cerita wali itu bisa berada di beberapa tempat dalam satu waktu tidak semua orang.

Maka justru perhatian beliau-beliau kepada kita, ketika masih hidup tidak terlalu banyak. Namun setelah wafat, seperti yang dijelaskan Al-Imam ‘Abdullah bin ‘Alawi al-Ḥaddad, justru mereka terlepas dari basyariyahnya, terlepas dari sifat dunianya, akhirnya perhatian dari alam barzakh itu malah lebih kuat. Maka tidak aneh karena kita golongan Ahlussunnah wal Jama‘ah, terkhusus golongan Nahdlatul ‘Ulama’, itu sangat ditekankan untuk berziarah kubur. Karena kita semua ber‘itiqad, yakin bahwasanya para wali itu belum wafat, hanya jasadnya saja yang meninggal, namun ruhaniyahnya selalu membersamai kita, ruhaniyahnya masih mendidik kita semua.

Pada akhirnya banyak sekali orang-orang setelah melaksanakan ziarah kubur merasa hajat-hajatnya terkabul dan urusan-urusannya dipermudah. Namun apakah kita tega menempatkan para wali dan para ulama yang sudah wafat hanya sebatas di maqam (baca : kedudukan) sebagai perantara pengabul doa kita (yang kita tawassuli) saja? 

Jika kita mengingat hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

.كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا

Hadis Nabi melalui riwayat Muslim, beliau berkata: "Dulu aku pernah melarang kalian semua untuk ziarah kubur, namun sekarang berziarahlah."

Terusan hadis yang diriwayatkan Imam at-Tirmizi:

.فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ ٱلْآخِرَةَ

Kenapa Nabi memerintahkan untuk ziarah kubur? Karena ziarah kubur itu mengingatkan kita terhadap akhirat. Kemudian, ziarah yang seperti apa yang bisa mengingatkan kita terhadap akhirat? Di dalam kitab أَفْصَحُ الِّسَان dijawab:

Ziarah yang bisa mengingatkan kita ke akhirat itu tergantung kondisi sahib al-maqbarah (kondisi orang yang diziarahi), karena orang yang diziarahi ini ada kemungkinan tiga macam golongan.

1. Yang pertama: ziarah kepada orang-orang yang terkenal kejelekannya, orang-orang ahli maksiat, tidak shalih sama sekali. Lalu mengapa diziarahi? Karena:

.فَالْحَوْلِيَّةُ أَوْ فَالزِّيَارَةُ لِهَذِهِ الْأَشْخَاصِ تَتَضَمَّنُ مَعْنَى التَّرْهِيبِ

Ziarah ke orang-orang jelek itu ada maknanya, yaitu kita harus hati-hati, jangan sampai mati kita dalam keadaan jelek seperti sahib al-maqbarah, atau bermakna hati-hati jangan sampai suul khatimah seperti orang itu.

2. Kemudian yang kedua: adalah orang-orang yang shalih. Jika ziarah kepada orang-orang shalih, para wali, ini maknanya bukan الترهيب (at-tarhīb) tapi الترغيب (at-targhīb), yaitu kita berziarah namun di situ harus ada makna: kita terdorong untuk melakukan amal-amal shalih. Setelah kita berziarah, “gimana ya caranya bisa sholeh seperti ṣāḥib al-maqbarah, gimana caranya kita bisa ‘ālim seperti ṣāḥib al-maqbarah?” Sehingga ketika kita ziarah ke para wali, keluar-keluar kita bisa tambah kebaikan, iman, dan takwanya.

3. Yang terakhir: ketika yang diziarahi yaitu orang-orang yang bukan hanya sekadar shalih namun maqamnya sudah maqam para nabi, para rasul, dan para sahabat. Orang-orang seperti ini, ketika kita ziarahi, harus kita ingat terhadap manaqib atau sejarahnya. karena rata-rata para wali, kepada kematian itu justru merindukan. Seperti yang dikatakan Al-Imam ‘Ali bin Muḥammad bin Husein al-Habsyi di dalam salah satu qasidahnya:

إِذَا عَلِمَ الْعُشَّاقُ دَاءِي فَقُلْ لَهُمْ

فَإِنَّ لِقَائِِ أَحْبَابِ قَلْبِ دَوَاؤُهُ

“Ketika kamu dan orang-orang yang rindu itu tahu penyakitku itu apa hanya satu, yaitu bertemu dengan kekasih hatiku, yaitu Nabi Muḥammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Yang dimaksud di sini adalah bukan hanya bertemu Nabi di Madinah saja, namun bisa bersama beliau di satu alam, yaitu alam barzakh.

Cerita seperti ini banyak sekali. Salah satunya adalah kisah Sayyiduna Bilal ketika mendekati ajalnya. Didalam kitab 'Siyar A‘lam an-Nubala’ Juz 1 halaman hal 359 Al-Imam Syamsuddin az-Zahabi menjelaskan:

قَالَ سَعِيْدُ بنُ عَبْدِ العَزِيْزِ: لَمَّا احْتُضِرَ بِلاَلٌ قَالَ: غَداً نَلْقَى الأَحِبَّهْ ... مُحَمَّداً وَحِزْبَهْ قَالَ: تَقُوْلُ امْرَأَتُهُ: وَاوَيْلاَهُ. فَقَالَ: وَافَرَحَاهُ.

Menjelang ajal beliau sayyiduna Bilal terbaring di atas tempat tidur dan berkata : “Besok aku akan bertemu dengan para kekasihku... Nabi Muhammad dan sahabat-sahabat beliau.”

Sementara istri Sayyiduna bilal duduk disamping beliau seraya menjawab : "Wahai musibah besar ini!" atau "Aduh celaka, suamiku akan pergi!"

Namun Sayyiduna Bilal tidak ikut dalam kesedihan itu. Justru beliau membalas dengan penuh kebahagiaan : "Wahai, betapa bahagianya ini!"

Ketika ziarah kepada orang seperti ini, maka mati bukan menjadi sebuah momok besar atau hal yang menakutkan, akan tetapi kematian menjadi awal dari perjumpaan yang sudah lama dirindukan. Yang berada dibenak bukanlah beratnya siksa dan hisab yang akan diperhitungkan, namun betapa besar nikmat dan karunia yang akan diterima di alam barzakh.

Closing statement dari pembahasan di atas: sekarang tinggal diri kita masing-masing. Apakah kematian kita nanti itu berujung baik atau buruk wallāhu a‘lam itu semua tergantung amal kita masing-masing. Apakah kita termasuk golongan orang yang pertama ataukah orang yang kedua?

Maka kita harus bisa meniru untuk meraih tingkat ketakwaan dan tingkat keshalihan para orang-orang yang diziarahi para wali Allah sehingga kita tidak di tingkat orang-orang yang jelek, tapi di tingkat orang-orang yang shalih, sehingga berkumpul bersama dengan para nabi, siddiqin, syuhada, dan salihin. Aamiin. Wallahu A'lamu Bishowab.

Kudus, 27 Muharrom 1447 H. 


Oleh: Tim Litbang

Thursday, July 24, 2025

Gas atau Nggak? Pilih yang Worth It!

.من لم يذق ضيق الهم لم يذق عيش الّذة

“Barangsiapa yang tidak pernah merasakan sempitnya kegelisahan, maka ia tidak akan merasakan manisnya hidup yang penuh kenikmatan”.

.‎من لازم طرق الباب يوشك أن يفتح له 

‏“Barangsiapa yang terus mengetuk pintu, niscaya akan dibukakan untuknya”. 

(Syeikh Said Al Kamali).

    Orang orang yang sukses adalah orang orang yang merelakan hal yang tepat diwaktu yang tepat, mereka tidak takut untuk menentukan suatu keputusan dengan pemikiran jangka panjang bahkan jika itu terdapat resiko, namun resiko terukur dapat membuka peluang kesuksesan lebih besar. So, jangan takut untuk mengambil keputusan atau resiko dari suatu apapun dalam hidupmu.

    Perjuangkan apa yang worth it untukmu, yang menjadi pemicu semangat ketika engkau menjalaninya. Jangan banyak berandai-andai, berfikirlah realistis. Jangan memaksa diri untuk melakukan sesuatu yang tidak benar-benar diinginkan, walaupun menurut sebagian orang itu impian. Sehingga, meskipun sulit untuk dijalani, karena hal ini tepat, maka mudah & worth it untukku.

    Jadi apa yang kita lakukan kita gabisa hanya main aman, kita harus memberanikan diri kita untuk menyerah. Hingga akhirnya kita memutuskan untuk berhenti melakukan hal-hal yang menurut kita tidak efektif untuk mencapi goal-goal kita tadi, supaya menjadi yang terbaik di bidang yang kita pilih.

    Ada konsep ‘opportunity cost’ (biaya peluang) namanya, yaitu kamu harus membayar sesuatu yang kamu pilih dengan merelakan suatu lain yang engkau tinggalkan, dan rela melakukan itu karena kamu yakin telah mengambil jalan yang berpotensi untukmu.

    Dalam hidup, kita tidak bisa terus bermain aman. Kesuksesan tidak datang dari zona nyaman, melainkan dari keberanian untuk memilih, merelakan, dan mengambil risiko yang terukur. Keputusan besar memang menuntut pengorbanan, namun justru di situlah kita belajar menjadi pribadi yang lebih fokus, tajam, dan berani menghadapi kenyataan.

Ketika kita berani melepaskan sesuatu yang tidak lagi efektif demi sesuatu yang lebih sejalan dengan tujuan kita, itulah bentuk kedewasaan dan kemajuan. Maka jangan takut membuat keputusan, selama itu diambil dengan kesadaran, perhitungan, dan keyakinan.

Hidup bukan tentang melakukan segalanya, tapi tentang melakukan yang paling tepat. Dan untuk itu, kita harus rela meninggalkan sesuatu agar bisa sungguh-sungguh menjemput yang lebih berharga.

"Don’t think to do the best, but think to do the best wherever you live get success in the world."

 "Jangan hanya berpikir untuk menjadi yang terbaik, tapi berpikirlah untuk melakukan yang terbaik di mana pun kamu berada agar meraih kesuksesan di dunia."

(Abah Aniq Muhammad Makki, dalam buku majalah IKSAB 2007 / 2008 M.)


Oleh : Yusrul Falah.


Tuesday, July 22, 2025

𝗥𝗮𝗴𝗮𝗺 𝗪𝗮𝗷𝗮𝗵 𝗖𝗶𝗻𝘁𝗮 𝗱𝗶 𝗔𝗻𝗶𝗺𝗲 𝗦𝗲𝗿𝘁𝗮 𝗞𝗼𝗹𝗲𝗿𝗮𝘀𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗠𝗮𝗵𝗮𝗯𝗯𝗮𝗵 𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗔𝗹𝗹𝗮𝗵 𝗱𝗮𝗻 𝗥𝗮𝘀𝘂𝗹𝘂𝗹𝗹𝗮𝗵


    Cinta. Apa itu cinta? Apakah dia perasaan? Seperti apa bentuknya? Bagaimana dia muncul? Akh, sulit sekali menjelaskannya. 

Definisi Cinta sangat beragam. Banyak sekali yang sudah berusaha mendefinisikannya. Termasuk tontonan hiburan seperti anime. Dalam bentuk karakter 2D, para author memberikan gambaran cinta yang begitu luar biasa.

 

Cinta itu Gila.

    Konsep ini adalah konsep paling masyhur yang banyak diangkat dalam dunia anime, film, juga novel. Salah satu yang paling terkenal berasal dari legenda romansa Italia, Romeo dan Juliet. Dalam kisah mereka, karena cinta mereka tidak direstui. Mereka memilih mati, melanjutkan kisah cinta mereka di kehidupan berikutnya. 

    Banyak anime terkenal mengangkat konsep ini, seperti Naruto. Di animenya, seorang karakter bernama Obito Uchiha mendeklarasikan perang dunia shinobi keempat, bertujuan mewujudkan mugen tsukuyomi yang membuat semua orang tertidur dan terlelap dalam mimpi indahnya masing-masing. Hal ini tidak lain karena ia menyaksikan dengan kepala matanya sendiri bahwa Rin Nohara, orang yang dicintainya mati. 

    Dari anime lain, Attack on Titan. Sang karakter utama, Eren Jaeger memutuskan menghancurkan dunia setelah hanya dianggap saudara oleh orang yang dicintainya, Mikasa Ackerman. 

Namun, dalam anime lain, hal seperti itu tidak layak dianggap sebagai cinta. Dalam anime Vinland Saga, hal seperti dianggap sebagai diskriminasi. Lantas, bagaimana cinta itu? 


Cinta Tidak Mendiskriminasi.

    Dalam Vinland Saga, cinta yang membuat seseorang sampai berkorban sedemikian rupa bukanlah sebuah cinta. Dalam anime ini, cinta diartikan ketika kamu menerima semua yang terjadi padamu dengan lapang dada. Kamu tidak perlu mati-matian untuk mendapatkan cinta. 


Cinta itu Mahal.

    Salah satu anime yang mengusung konsep ini adalah Yofukashi no Uta. Dalam animenya, sang MC, Yamori Kou, ingin menjadi vampir dan syaratnya ia harus jatuh cinta kepada vampir. Namun, ia bahkan tak kunjung cinta setelah berciuman dan berbagai kebersamaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa cinta adalah perasaan yang mahal. Ia tidak jatuh hanya karena ciuman atau hal-hal remeh lainnya. 

    Akan tetapi, tahukah anda bahwa ada sebuah cinta yang menggabungkan semua konsep cinta tadi. Cinta yang membuat gila, tapi tidak mendiskriminasi karena cintamu akan terbalas. Sosok yang dicintai ini luar biasa hebat. Cinta kepada-Nya tentu perasaan yang sangat mahal. Dan yang lebih utama, cinta ini adalah perasaan yang suci. 

Cinta apakah itu? 

Cinta itu ditujukan kepada Allah dan Rasulullah.


Oleh: K-San.