Siapa sih yang belum tahu istilah hijrah? Begitu kata “hijrah” disebut, kebanyakan dari kita langsung teringat peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad ﷺ dari Kota Makkah ke Kota Madinah. Itu benar. Namun, konsep hijrah sebenarnya tidak berhenti di situ.
Secara dasar, hijrah berarti berpindah dari satu keadaan ke keadaan yang lain. Dalam konteks kehidupan kita, hijrah bukan sekadar berpindah tempat, tetapi berpindah sikap dan kebiasaan: dari yang kurang baik menuju yang lebih baik.
Hijrah berarti mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan yang lebih baik. Dan yang paling penting, hijrah harus lahir dari dorongan diri sendiri, bukan karena ikut-ikutan atau sekadar fomo. Sebab, hijrah yang sejati bukan tentang mengikuti tren, melainkan tentang kesadaran.
Kesadaran atas apa? Atas sikap, perbuatan, dan kebiasaan kita yang selama ini mungkin masih jauh dari kata baik. Dari kesadaran itulah muncul keinginan untuk berubah.
Lalu, apakah hijrah harus menunggu musibah datang lebih dulu? Jawabannya tidak. Hijrah tidak perlu menunggu jatuh, sakit, atau kehilangan. Justru hijrah seharusnya dimulai saat kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, ketika kita sadar bahwa ada hal-hal dalam diri kita yang perlu dibenahi.
Terus, bagaimana sih cara menerapkan hijrah yang sesungguhnya? Apakah harus selalu terlihat sempurna, setiap hari senyum, dan seolah tanpa salah? Tentu tidak. Hijrah bukan tentang pencitraan, apalagi kesempurnaan.
Hijrah dimulai dari hal paling sederhana: niat. Mengawali dengan bismillah dan keyakinan bahwa kita ingin membuat hidup menjadi lebih baik. Karena dalam Islam, niat adalah fondasi dari setiap amal. Tanpa niat, amal bisa menjadi kosong.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya : ”Sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya “
Maka hijrah bukan sekadar berubah secara lahiriah, tetapi dibarengi dengan niat yang benar. Hijrah juga memiliki tahapan. Tidak ada manusia yang langsung sempurna dalam semalam. Hijrah adalah proses perlahan, bertahap, dan penuh usaha.
Tujuan hijrah bukan menjadikan kita manusia tanpa dosa, tetapi manusia yang terus berusaha menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Oleh : Azami

.jpg)
0 comments: