Thursday, May 29, 2025

Arti Seorang Sahabat

 

Setiap orang pasti memiliki teman. Namun, tidak semua orang beruntung memiliki seorang sahabat sejati. Teman bisa hadir dalam jumlah banyak, meramaikan hari-hari kita saat tawa mudah keluar, saat hidup terasa ringan. Namun, cobalah perhatikan ketika kesulitan datang—tak jarang mereka perlahan menghilang, tak terlihat batang hidungnya. Di sinilah perbedaan mencolok terlihat antara seorang teman dan seorang sahabat.

Sahabat adalah mereka yang datang bukan hanya saat kita tertawa, tapi juga saat kita menangis. Ia hadir bukan untuk sekadar mengisi ruang, tapi untuk menjadi penopang hati. Sahabat bisa jadi bukan bagian dari keluarga, tapi kehadirannya terasa seperti keluarga yang tak terpisahkan. Ia adalah seseorang yang peduli, yang tak lelah mendengarkan, dan senantiasa menguatkan.

Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam adalah teladan terbaik dalam hal persahabatan. Beliau memiliki banyak sahabat mulia, dan salah satu yang paling dekat dengannya adalah Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Gelar Ash-Shiddiq (yang membenarkan) disematkan kepadanya karena keimanan dan kepercayaannya yang luar biasa kepada Rasulullah, terutama saat peristiwa Isra’ Mi’raj, perjalanan luar biasa yang tidak masuk akal bagi kebanyakan orang kala itu. Namun, Abu Bakar berkata, “Jika beliau yang mengatakannya, maka aku membenarkannya.” Inilah bukti keimanan dan kepercayaan yang utuh yang menjadi fondasi dari sebuah persahabatan sejati.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah merasakan kehangatan sahabat yang tulus. Misalnya, ketika ia memiliki makanan, ia akan berbagi dengan sepenuh hati. Bahkan ketika kita mengambil dalam jumlah banyak, ia hanya akan tersenyum dan tertawa, tanpa rasa marah. Bandingkan dengan teman biasa, yang mungkin langsung berubah sikap hanya karena kita mengambil sedikit lebih banyak dari yang seharusnya.

Dalam bercanda pun, sahabat terasa berbeda. Candaan, bahkan yang melibatkan sedikit ‘main fisik’ pun, tak diambil hati. Justru itu menjadi bumbu manis dalam kisah kebersamaan. Tapi jika dilakukan kepada orang asing, atau mereka yang mudah tersinggung, bisa jadi masalah akan membesar.

Sahabat sejati adalah mereka yang tetap tinggal saat yang lain pergi. Mereka adalah tempat kita bersandar ketika dunia terasa berat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

عن عبد الله بن عمرو رضي الله عنه، أن النبي ﷺ يقول: خيرُ الأصحابِ عند اللهِ خيرُهم لصاحبِه.

Artinya: "Sebaik-baik teman di sisi Allah adalah yang paling baik kepada temannya."

(HR. Tirmidzi).

Maka jika engkau memiliki seorang sahabat, jagalah ia. Karena dalam dunia yang semakin ramai namun terasa sepi ini, sahabat sejati adalah anugerah yang sangat berharga—karena saat dunia meragukanmu, ia tetap ada... untuk mendengarkan, memeluk, dan memotivasi.


Oleh: Nawa.

Previous Post
Next Post

0 comments: