Thursday, August 21, 2025

Mondok tapi Mager? Rugi Dong!

      

         Hai sobat-sobat santri! Bagaimana kabar kalian? Semoga sehat selalu yak..

    Siapa disini yang sudah krasan mondoknya? Mondok itu seru bukan? Saking nyamannya kehidupan di pondok sampai tidak kerasa sudah bertahun-tahun menimba ilmu di pondok pesantren. 


    Coba kita instrospeksi diri, sudah berapa lama waktu mondok dan apa kegiatan kita sehari hari. Apakah kita di pondok memanfaatkan waktu yang ada? Atau malah hanya membuang-buanng waktu? Memang ada riwayat yang kurang lebih "sengganggur-ngganggurnya kita di pondok itu tetap dapat rahmat dari Allah karena masih dihitung sebagai seseorang yang tholibul ilmi". Tapi, mau sampai kapan kita pakai dalil itu? Bukankah lebih baik lagi kalau di pondok memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.


    Pesantren bukan hanya tempat untuk tidur, makan, lalu menunggu waktu pulang. Mondok adalah kesempatan emas untuk menimba ilmu, melatih kemandirian, dan menempa diri agar menjadi pribadi yang matang secara akhlak dan wawasan. Sayangnya, tidak sedikit santri yang justru menyia-nyiakan waktu dengan mangan turu tok (makan tidur saja), sehingga potensi besar yang ada di pesantren terlewat begitu saja. Maka simaklah poin-poin penting dibawah ini.


1. Pesantren: tempat pembentukan karakter

    Di Pondok Pesantren, santri belajar tentang Akhlak, Khidmah kepada guru atau kyai, kitab kuning, menghafal Al-Qur’an, berlatih berorganisasi, dan lain-lain. Semua ini menjadi bekal yang akan sangat berharga di masa depan. Jika waktu di pesantren hanya dihabiskan untuk tidur, berarti kita sedang menutup pintu terhadap kesempatan belajar yang luas.


2. Waktu di Pesantren itu Terbatas

    Rata-rata masa mondok hanya beberapa tahun. Setelah keluar, santri akan kembali ke masyarakat, sibuk dengan pekerjaan, kuliah, atau rumah tangga. Saat itu, kesempatan belajar intensif seperti di pesantren sudah jarang ditemukan. Sayang sekali kalau momen ini dihabiskan untuk bermalas-malasan, apalagi cuma untuk mabar.


3. Tidur Itu Perlu, Tapi…

    Tidur memang bagian dari kebutuhan manusia. Tapi, kalau tidur sudah menjadi kegiatan utama santri, jelas ini bukan lagi istirahat, melainkan kemalasan. Ingat pepatah Arab:


 "الوقت كالسيف إن لم تقطعه قطعك"  

"Waktu itu bagaikan pedang, jika tidak digunakan untuk memotong, ia akan memotongmu."


4. Manfaatkan Fasilitas dan Lingkungan

    Pesantren punya banyak hal yang tidak semua orang bisa rasakan:

-Ilmu langsung dari guru yang sanadnya jelas.

-Lingkungan dan suasana religius yang mendukung ibadah.

-Kebersamaan dengan sesama santri yang melatih kerja sama dan empati.

-Kegiatan positif yang padat dan tersusun rapi seperti ngaji Al Qur'an, sorogan kitab kuning, musyawarah fiqhiyyah, hingga bersih-bersih lingkungan pondok.

Kalau semua itu dilewatkan hanya karena malas, berarti kita sendiri yang merugi.


Pada akhirnya, tulisan ini sebenarnya sebagai tamparan keras bagi kita semua, khususnya penulis sendiri. Mondok adalah masa emas yang tidak akan terulang. Mari kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk belajar, beribadah, dan memperbaiki diri. Jangan sampai nanti kita menyesal sambil berkata: “Dulu waktu mondok, kok aku cuma mangan turu tok ya?”

Ingat, makan, tidur itu perlu, tapi jangan sampai hidup kita di pesantren hanya diisi dengan itu. Rugi besar!


Sekian, selamat mengamalkan ya sobat-sobat..


Oleh : Ustadz Abid Yakhsyallah.


Latest
Next Post

0 comments: