Sunday, August 3, 2025

Jadilah Diri Sendiri, Ongkosnya Lebih Murah!


    Belajar filosofi "Anglaras Ilining Banyu" dari Sunan Kalijaga agar dapat mengikuti perkembangan zaman (termasuk media sosial) tanpa kehilangan identitas dan autentisitas diri. Menemukan rahasia untuk tetap menjadi diri kita yang sejati, tidak terseret arus, dan mencapai kesuksesan hakiki.

    Di sini kita akan membahas dan memahami lebih dalam tentang konsep “Self & Persona” yang disampaikan oleh Dr. H. Fachruddin Faiz, S.Ag, M.Ag. (seorang penulis dan juga dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Beliau menuturkan bahwasanya di dalam dunia psikologi terdapat sebuah konsep “Self & Persona” yang dikaitkan dengan pemikiran Carl Gustav Jung, seorang pakar psikologi asal Swedia. Pemahaman mudahnya, Self ialah diri sejati yang berupa watak asli dari seseorang, sedangkan Persona ialah topeng sosial atau pencitraan yang ditampilkan agar orang lain puas dengan kita. Aksi dari Persona ialah menampakkan hal-hal yang cenderung kontradiktif dengan kenyataan yang ada atau pencitraan. Jadi antara kenyataan dan hal yang ditampilkan tidaklah sinkron. Hal yang mendasari terjadinya fenomena tersebut ialah rasa takut atas respon publik terhadap diri kita karena dianggap tidak pantas atau tidak sesuai dengan ekspektasi mereka. Yang dapat mengetahui apakah itu termasuk kategori Self atau Persona adalah diri kita sendiri dan mungkin orang-orang terdekat kita. Apakah itu murni dorongan dari diri sendiri, ataukah itu dorongan dan pengaruh dari luar hanyalah diri kita sendiri yang tahu. 

    Cara membedakan apakah itu termasuk Self atau Persona ialah dengan menanyakan ke diri sendiri. Kita melakukan hal tersebut karena memang ingin melakukannya (demi kebaikan kita) atau hanya agar orang-orang mengetahui bahwa kita melakukan hal tersebut (pencitraan). Jika hati kita menjawab, “Tidak”, kemungkinan besar itu hanyalah Persona. Namun jika kita melakukan suatu hal untuk menunjukkan bahwa kita sebenarnya ingin benar-benar menjadi seperti itu tapi sayangnya belum bisa, maka bisa jadi itu adalah Becoming (baca : Proses). Persona dan Becoming tidaklah sama. Persona cenderung tidak mengakui dirinya yang sekarang,dengan menampilkan dan mengakuisisi kepribadian lain. sedangkan Becoming itu mengakui dirinya yang sekarang disertai komitmen untuk berubah dan berproses menuju diri yang ia inginkan, atau pengharapan.

“Berpikir itu sulit, itulah mengapa kebanyakan orang lebih suka menghakimi.” 

-Carl Gustav Jung.


Oleh: FRDN ZYDL.

Latest
Next Post

0 comments: